Makalah Sistem Operasi Windows 8 Lengkap

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Seiring perkembangan Teknologi canggih, para perusahan berlomba-lomba membuat OS terbaru. Giliran Perusahan Microsoft mengeluarkan OS terbarunnya. hanya beberapa bulan berselang semenjak peluncuran Windows 7 pada 22 Oktober 2009, Microsoft sedang mempersiapkan sistem operasi penggantinya. Rencana tersebut terungkap dari dokumen rahasia Microsoft yang bocor. Dokumen tersebut diduga dipublikasikan ke internet oleh Active Professional Partner Microsoft Francisco Martin Garcia. Dari dokumen rahasia yang berupa file presentasi itu diketahui bahwa pengganti Windows 7 berkemungkinan besar akan diberi nama Windows 8. Target pasar dari Windows 8 pun berubah, seiring dengan kemungkinan bahwa Cina akan menjadi target pasar nomor satu pada tahun 2013 ini, mengingat kekuatan PC berharga murah seperti netbook akan terus berkembang. Internet Explorer 9 akan menjadi bagian dari Windows 8, meskipun kemungkinan besar akan meluncur ke pasaran terlebih dahulu sebelum Windows 8. Microsoft mengharapkan Windows 8 dapat ditargetkan menjadi 3 tipe PC yang berbeda : Lap PC (berbagai netbook, tablet, dan notebook), Workhorse PC (berbagai PC untuk keperluan kerja), dan Family Hub PC (Berbagai PC untuk keperluan di rumah).

B.       Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan paper ini ialah untuk memenuhi tugas kelompok yang di berikan oleh dosen. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui lebih dalam tentang Pengertian, Manajemen File, Proses penjadwalan, sinkronisasi dan deadlock juga kelebihan dan kekurangan Windows 8.


Makalah Asmaul Husna

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Rukun Iman pertama adalah Iman kepada Allah Swt, beriman kepada Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati  bahwa Allah Swt , itu benar-benar ada dengan segala kesempurnaan-Nya untuk mengetahui kesempurnaanya salah satunya adalah dengan mengetahui 20 sifat Allah dan 99 Asmaul Husna.
Sesungguhnya kesempurnaan Allah Swt itu dapat kita rasakan dengan kehidupan sehari-hari dari segala apa yang diciptakannya , Allah menciptakan matahari, laut,air, udara binatang, dan lain sebagainya untuk menunjukkan kesempurnaanya Allah tidak membutuhkan peribadatan manusia , tetapi manusialah yang membutuhkan adanya Allah, manusia harus selalu meminta dan memohon perlindungan kepada Allah denga berdoa menggunaakan Asmaul Husna.

B.       Rumusan Masalah
1.            Menguraikan 7 Asmaul Husna yakni ( Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,  Al-Jami’,  Al-‘Adl, Al-Akhir ).
2.            Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 7 Asmaul Husna (Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,  Al-Jami’,  Al-‘Adl, Al-Akhir ) dalam kehidupan sehari-hari.

C.      Tujuan
Dengan adanya makalah ini maka kami bertujuan untuk :
1.            Menjelaskan tentang Asma’ul Husna.
2.            Mengetahui dan memahami  dari Asma’ul Husna dalam kehidupan sehari-hari.








BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan Allah  Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah, kita panggil Allah dengan Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya : Ketika meminta rezeki dalam doa kita, kita panggil allah swt dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni (wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan).
Di samping itu dalam masyarakat islam  ketika memberi nama anak yang baru lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama anak tersebut dengan asmaul husna  yang memiliki arti dan makna yang bisa di teladani manusia, tentu dengan syarat di depan asmaul husna tersebut diawali dengan kata ‘abdun, yang artinya hamba Allah, misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang maha pengasih). dan lain sebagainya.

B.       Memahami Asmaul Husna (al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)
1.            Al-karim ( الكريم)
Al-karim artinya yang maha mulia, Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan kemuliaannya, dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk, sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt, jangankan manusia binatang pun telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat tinggal  sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh Allah Swt.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain.
a.     Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik di sisi allah maupun di sisi manusia
b.    Menghindari akhlak tercela yang membuat kita menjadi hina  baik dihadapan Allah Swt maupun sesama manusia.
c.     Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat banyak semua itu allah anugrahkan kepada kita  karena Allah Swt memiliki sifat Al-Karim maha pemura

2.            Al-mukmin (  الكريم  )
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan, Allah Swt adalah satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan, di hindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain allah swt, dialah uyang maha memberikan keamanan.
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar pada saat seorang manusia mengalami ketakutan, didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa, didalamnya terdapat pertolongan, perlindungan, dan jaminan.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min hendaknya kita memiliki sikap-sikap , antara lain :
a.      Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi rasa aman, dan keamanan se4hingga tercipta suasana yang nyaman
b.      Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa takut  atau mengusik ketenangan orang lain.
c.      Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan serta tindakan kita harus menyelamatkan orang lain minimal tidak membahayakan orang lain.
d.     Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan kreativitas dan inovasi sebab kita yakin dan optimis bahwa keyakinan allah selalu bersama kita .
e.      Sikap berani dan tidak menjadi orang penakut karena kita yakin allah akan menjaga dan melindunginya.

3.            Al-wakil (  الوكيل )
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak, dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinya.
Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di beberapa tempat, yaitu:  Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81; Q.S Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28; Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.

Artinya:
            Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala sesuatu (Q.S Az-zumar/39: 62)
Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di lakukan ileh orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan. Janganlah kita terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap istikamah dalam menghadapi mereka dan kita bertawakal kepada Allah karena Allah lah yang maha pelindung bagi hamba-hamba-Nya.
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya lita dapat memiliki sikap-sikap, antara lain:
a.     Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain Allah tiada yang dapat mencukupi segala kekurangan.
b.    Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam perjuangan menegakkan yang benar dan melawa kebatilan,
c.     Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan orang lain apalagi mengancam keselamatan orang serta suka menteror orang lain.

4.            Al-Matin (  المتين )
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya terbatas dari kelemahan. Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-Nya. Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan.
Dalam kitab suci Al-Qur’an, kata Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat menyifati Allah, yaitu Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S. az-Zariyat/51:58

Artinya:
Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58)

Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah dan iradah Allah SWT.
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain:
a.      Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT. Semata, dan tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.
b.      Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita sadar bahwa kemampuan kita terbatas, jauh dari sifat sempurna.
c.      Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik Allah SWT;
d.     Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari segi keilmuan (intelektual)

5.            Al-Jami’ (الجامع)
Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Zat yang menghimpun manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang mengumpulkan bagian-bagian tubuh manusia yang berserakan, lalu dibangkitkan kembali dari alam kubur. tidak ada seorang hamba yang lepas dari himpunan-Nya, baik mereka yang ada dipermakaman maupun mereka yang mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir nanti.
Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam beberapa tempat, yaitu, Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S. Yunus/10: 28, 45;  Q.S.Al-isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25: 43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45: 26.

Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti.
Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang dan amat sedih.

Artinya :
Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram (Q.S Taha/20 : 102)
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita memiliki sikap-sikap, antara lain:
a.      Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan dikumpulkan di sebuah tempat yang bernama padang makhsyar, menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat di surga atau di neraka.
b.      Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung jawaban.
c.      Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua kebaikan akan ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita akan dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi Allah.
d.     Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi dengan muka biru muram, sedih dan  penyesalan.

6.            Al-‘Adl (العدل)
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat. Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama.
Dalam kitab suci Al-qur’an kata Al-‘adl disebutkan dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58, 135; Q.S. Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7: 29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90;  Q.S. Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang Adil.
Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah. Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-adlu , seharusnya kita memiliki sikap
a.           Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt”,
b.           Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan-Nya yang adil.”,
c.           Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama.
7.            Al-Akhir   (  الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir (kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas. setelah semua makhluk musnah, allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan mengalami kemusnahan. berbneda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan dan kemusnahan. setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian. sedangkan, benda mati akan mengalami kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.
Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelahnya. ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalannya. Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-akhirt, hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku sebagai berikut.
a.      Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan kekal sementara hidup kita akan berakhir. Kita tidak boleh lupa diri dan terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini. kita harus giat mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam akhirat.
b.      Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadanya.
c.      Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa membutuhkan rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang diperbuat Nya kepada apa yang telah ditetapkan oleh allah untuk hambanya.
d.     Orang yang meyakini allah memiliki sifat al-akhir akan berlindung dari dirinya, dengan dirinya, semua urusan dan hukum adalah miliknya.





DAFTAR PUSTAKA

https://salsabilamld.wordpress.com/2014/10/04/makalah-asmaul-husna-by-salsabila-maulida-ashri/

http://muslihhm.blogspot.com/2014/05/makalah-asmaul-husna.html

Makalah Analisa Jabatan

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut di raih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada. Kendati berbagai sumber daya yang ada penting bagi oraganisasi, satu-satunya factor yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya itu dikelola.
Menurut Homawan Sutanto dalam artikelnya tentang analisa jabatan mengatakan bahwa salah satu tugas manajemen adalah untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Pendayagunaan ini sering berarti mengupayakan agar sumber daya manusia itu mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi. Manusia akan mau dan mampu bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan dan sesuai menurut minat dan kemampuannya serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu.
Tanpa pengetahuan yang memadai tentang apa yang dilakukan oleh para karyawan atas pekerjaanya, organisasi tidak akan membentuk prosedur sumber daya manusia yang efektif untuk memilih ,mempromosikan,melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan (Henry Simamora, 2006;77). Hal ini mengkibatkan pengkajian dan pemahaman pekerjaan melalui proses yang disebut analisis pekerjaan merupakan bagian vital dari setiap program manajemen sumber daya manusia.
Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk menempatkan orang pada suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi tidak merasa perlu untuk menbuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan karena beranggapan bahwa semua karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini membuat kegundahan yang sangat mendalam pada karyawan karena merasa pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan apa yang di bayangkan,selain itu karyawan terkadang merasa tidak menemukan kecocokan antara pekerjaan dengan kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak maksimal.kenyataan tersebut mungkin tidak asing karena hal ini dianggap wajar mengingat bahwa di masa krisis seperti sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan efesiensi dengan mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit membuat uraian jabatan karena nama jabatan sering tidak nyambung dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi perusahaan masih tetap survive meskipun tnpa uraian jabatan secara tertulis.

B.       Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskan masalah dalam bebrapa pertanyaan:
1.      Apakah analisis jabatan sebagai dasar utama dalam peningkatan informasi terhadap kinerja pegawai ?
2.      Apakah analisis jabatan dapat mempengaruhi peningkatan efisiensi kerja pegawai atau karyawan ?


C.      Manfaat Penulisan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas maka diharapkan penulis maupun pembaca dapat memahami tentang pentingnya analisi jabatan sebagai dasar utama dalam peningkatan indormasi terhadap kinerja pegawai dan mempengaruhi peningkatan efisiensi kerja pegawai.








BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Analisis Jabatan
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127).
Analisis jabatan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Analisis Jabatan (Job Analysis) Dan Desain Pekerjaan (Job Design)
Dalam organisasi terdapat posisi yang harus diisi melalui pekerjaan yang ada.posisi pekerjaan yang sudah ada biasa diketahui lewat lowongan-lowongan perusahaan.Depertemen sumber daya manusia harus memahami bahwa untuk memelihara koordinasi pekerjaan maka pengetahuan tentang analisis jabatan dan desain pekerjaan tidak boleh dilewatkan.
Untuk meraih kualitas kerja yang tinggi,organisasi harus memahami dan menyerasikan permintaan kerja dan individu.Hal ini disebut analisis jabatan atau analisis pengetahuan pada susunan kepegawaian,pelatihan,penilaian kinerja,dan kegiatan sumber daya manusia lainya.sebagai contoh evaluasi penyelia pada pekerjaan karyawan harus didasarkan pada kinerja dan tuntutan kerja. Pada perusahaan kecil,manajer garis mungkin melaksanakan analisa jabatan,tapi biasanya pekerjaan selesai oleh seorang professional sumber daya manusia. Beberapa organisasi besar mungkin mempunyai department manajement kompensasi yang di dalamnya termasuk analisis jabatan.     
Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya , dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut). Oleh sebab itu, menurut Dessler penyelia atau spesialis dalam sumber daya manusia biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis pekerjaan,
1.                  Aktivitas pekerjaan,
2.                  Perilaku manusia,
3.                  Mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan,
4.                  Standar prestasi,
5.                  Konteks pekerjaan, dan
6.                  Persyaratan manusia.

B.       Tujuan Analisis Jabatan
Analisis jabatan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan.
Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu,
1)            Memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,
2)            Memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja,
3)            Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).
Sedangkan menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut, 1) Pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan, 2) Pelatihan, 3) Evaluasi pekerjaan, 4) Penilaian prestasi, 5) Pengembangan karir, 6) Organisasi, 7) Perkenalan, 8) Penyuluhan, 9) Hubungan perburuhan dan 10) Penataan kembali pekerjaan.
Analisis jabatan merupakan prosedur dalam menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakann untuk jabatan itu. Analisis menghasilkan informasi tentang tuntutan jabaataan yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan uraian jabatan yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan uraian jabatan (job description) dan spesifikasih jabatan (job spesification).Bahasa tentang uraian jabatan dan spesifikasi jabatan akan dibahas pada subbahasan selanjutnya.
Disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 TAHUN 2012 Tentang  Analisis Jabatan Dilingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah pada BAB II Pasal 3, bahwa Tujuan analisis jabatan untuk penyusunan kebijakan program-program Seperti:
1.           Pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan.
2.           Perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan; dan
3.           Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Analisis jabatan, di samping mengahasilkan uraian dan spesifikasi  jabatan, memiliki kegunaan lain, yaitu : 1) Pengadaan tenaga kerja: 2) Pelatihan: 3) Evaluasi kinerja: 4) Penilaian prestasi: 5) Promosi dan transfer pegawai: 6) Organisasi: 7) Induksi: 8) Konsultasi.

C.      Uraian Jabatan (Job Description)
Dalam uraian jabatan, selain tugas-tugas, wewenang,tanggung jawab, hubungan lini, dan kondisi kerja juga dibuat nama jabatan, kode jabatan, tanggal dibuat penyusun, departemen,dan lokasi.
Jika organisasi membuat jabatan baru maka membutuhkan persiapan uraian jabatan, yang menggunakan proses atau tahapan-tahapan. Uraian jabatan dapat dibuat kembali secara periodik dan bisa diperbarui jika memang perlu. Penilaian kinerja merupakan peluang yang baik untuk memperbarui uraian jabatan.
a.              Spesifikasi Jabatan (Job Spesification)
Spesifikasi jabataan berisi tentang persyaratan kualifikasi individu sehubungan dengan posisinya pada jabatan tertentu. Pengetahuan menunjuk pada informasi prosedual yang penting untuk keberhasilan kinerja. Keterampilan adalah tingkat kemahiran individu dalam penyelesaian tugas. Dengan pengetahuan dan pengalaman, dapat diperoleh kemapuan dalam pekerjaan untuk persiapan spesifikasi jabatan. Kemampuan menunjukan kecakapan individu secara umum dan karakter lain mungkin menjadi ciri personal individu atau motivasi positif dan dapat dikembangkan. Beberapa jabatan juga mempunyai permintaan resmi, seperti lisensi atau sertifikat.
b.             Standar Kinerja Jabatan (Job performance standard)
Standar kinerja jabatan berfungsi sebagai target akan usaha yang harus dilakukan oleh pekerja serta sebagai kriteria untuk mengukur apakah pekerjaan tersebut berhasil dilaksanakan ataukah tidak.
Dalam standar kinerja jabatan dicantumkan informasi tentang target-target yang harus dicapai dan ukuran-ukuran keberhasilan kerja. Apabiloa target dan kriteria yang ada didalam standar kinerja jabatan ini tidak terpenuhi, maka bisa disimpulkan bahwa pekerja tidak berhasil melaksanakan pekerjaannya dengan sukses.
c.              Desain Pekerjaan (Job Design)
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang karyawan secara organisasional. Sangat penting untuk melakukan desain pekerjaan, karena orang banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Desain pekerjaan membutuhkan struktur perjaan seprti isi, fungsi, dan hubungan pekerjaan. Kebutuhan akan perencanaan organisasional, kebutuhan keselamatan, dan kelangsungan hidup organisasi jelas sangat dipengaruhi oleh desain dan tata letak pabrik. Disamping itu, kebutuhan akan afiliasi dengan manajemen maupun kelompok dan kekuasaan sangat mempengaruhi desain pekerjaan.
           Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitaan dengan pekerjaan lainya dalam organisasi. Desain pekerjaan memasukan elemen  tugas, fungsi, hubungan, kompensasi,  keahlian, pengetahuan, kemampuan pada setiap pekerjaan. Desain pekerjaan merupakan salah satu factor pendorong keberhasilan produktivitas organiasi. Dari dimensi organisasi, cara pengelompokan tugas dan tanggung jawab dapat mempengaruhi produktivitas dan biaya.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Desain Pekerjaan adalah 1) Individu, 2) Teknologi yang digunakan, 3) Biaya atau anggaran, 4) Struktur organisasi, 5) Variabel Internal (Seperti Manajemen, Karyawan, Mengelolah karyawan, Stakeholder, dan Serikat pekerjaan).


D.      Metode Analisis Jabatan
Pengumpulan informasi tentang sebuah jabatan dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah teknik tertentu. Berikut ini adalah beberapa metode pengumpulan data yang lazim digunakan oleh analisis jabatan untuk memperoleh data dan informasi jabatan.
a)      Angket Terstruktur
Dengan cara ini, kepada para pekerja disajikan daftar tugas-tugas, daftar perilaku kinerja (misalnya, melakukan negosiasi, mengoordisanikan, menggunakan kedua tangan), atau keduanya, fokus tugas-tugas itu terletak pada apa yang dihasilkan. Ini adalah pendekatan berorientasi pada pekerjaan (job oriented approach). Di sisi lain, perilaku kerja berfokus pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan ini merupakan worker-oriented approach).
b)     Pengamatan
Analisis mengamati seorang pekerja atau sekelompok pekerja yang sedang melakukan sebuah pekerjaan. Tanpa invervensi apapun, analisis mencatat tentang apa, mengapa, dan bagaimana berbagai bagian pekerjaan itu dilakukan. Biasanya, informasi ini dicatat dalam sebuah formulir standar.
c)      Wawancara
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memungkinkan analisis untuk benar-benar melakukan pekerjaan tersebut (misalnya: penerbangan) atau bila pengamatan tidak praktis untuk dilaksanakan (misalnya: arsitek), maka analisis perlu mengandalkan deskripsi dari pekerja itu sendiri tentang apa yang ia kerjakan, mengapa dan bagaimana pekerjaan itu dilakukan.
d)     Catatan Karyawan
Mirip dengan metode wawancara, dengan metode ini analisis menyandarkan diri pada informasi yang berasal dari catatan karyawan tentang apa, mengapa, dan bagaimana ia melakukan pekerjaan.
e)      Kinerja
Dengan pendekatan ini, analisis benar-benar melakukan pekerjaan yang sedang dikajinya untuk memperoleh informasi tangan pertama tentang sebuah pekerjaan.








DAFTAR PUSTAKA


Moekijat,Drs, 1992. Analisis Jabatan, Mandar Maju,Bandung

Maitland, iain. 1991. Petunjuk Merekrut Karyawan, Institusi PPM dengan PT Pustaka Binaman Pressindo.

Rachmawati, ike kusdyah, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit CV. ANDI OFFSET (penerbit andi).

Manullang M, Dra, 1981. Manajemen Personalia,  Penerbit Ghalia Indonesia.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 35 Tahun 2012, Tentang Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tulisan Gado - Gado - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger